Menu

Mode Gelap
Tidak Selesai, Kontraktor Gedung Laboratorium Dinkes Bengkulu Utara Diputus Kontrak LSM GERINDO Akan Laporkan Kades Batu Raja Kol, Dugaan Korupsi Dana Desa CV Yorakha Diduga Gagal Laksanakan Proyek Sesuai Kontrak, Ditunggu Sikap Tegas Pemerintah Daerah Hadari Hari Guru Nasional, Ini Pesan Wakil Bupati Bengkulu Utara Diduga Rehab Gedung Paud Desa Batu Raja Kol Jadi Ajang Korupsi

Bengkulu Utara · 2 Jun 2025 16:27 WIB ·

Pulau Enggano Krisis Pelayanan Kesehatan, dokter Ini diduga Lalai Tugas


 Pulau Enggano Krisis Pelayanan Kesehatan, dokter Ini diduga Lalai Tugas Perbesar

Bengkulu Utara TR.ID ~ Pulau Enggano yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia, sedang mengalami krisis pelayanan Kesehatan Medis di akhir Mei 2025.

Maraknya pemberitaan di media di lingkup Provinsi Bengkulu tentang krisis Kesehatan dan pelayanan medis di pulau Enggano ini timbulkan banyak pertanyaan mendasar.

Apakah hal tersebut terjadi lantaran akses transportasi pelayaran yang terganggu akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baii ataukah terdapat faktor penyebab lainnya.

Bayu Setiawan, Ketua PMO (Perkumpulan Media Online) Bengkulu Utara Senin 02.06.2025 mengatakan, “Pada dasarnya Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara sangat memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat terutama Pelayanan Kesehatan Medis, terlebih lagi Kecamatan Enggano yang merupakan Pulau Terluar adalah daerah terpencil sangat dikhususkan perhatian nya.”

“Akan tetapi menjadi miris ketika viral nya pemberitaan mengenai masyarakat Enggano yang seolah-olah tidak. mendapatkan Pelayanan Kebutuhan Dasar dari Pemerintah, yaitu Pelayanan Kesehatan,” ucap Bayu Setiawan.

“Apakah Krisis Pelayanan Medis ini disebabkan oleh akses Transportasi Kapal yang terganggu akibat pendangkalan alur pelabuhan Pulau Bai, ataukah hal ini sudah lama terjadi dan baru terungkap semenjak terganggunya akses transportasi umum menuju pulau Enggano,” lanjut Bayu Setiawan.

Saya mendengar Informasi dari masyarakat setempat, Dokter jarang bertugas di Enggano, apakah mereka sengaja melalaikan tugas dan hanya makan gaji buta saja, ataukah memang tidak ada dokter yang ditugaskan di Enggano,” ungkap Bayu Setiawan.

Informasi terhimpun, sebut saja Chandra Kuswinata, Dokter lulusan PPPK yang ditugaskan di Pulau Enggano pada 3 tahun lalu ini diketahui tidak pernah berada di Enggano.

Seorang masyarakat desa Meok, Kecamatan Enggano saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon aplikasi whatsapp mengatakan, “kami tidak pernah mendengar nama dokter Chandra Kuswinata yang bertugas di sini mas, yang pernah ada disini namanya Dokter Chandra Bastian, tapi saat ini sedang melanjutkan kuliah, jadi saat ini tidak ada dokter yang tinggal menetap. disini.”

“Baru ada juga dokter Riske yang datang dan melakukan perawatan pasien, itupun baru semingguan ini, mungkin semenjak Viral nya pemberitaan, baru kami diperhatikan,” ketus warga setempat yang enggan menyebutkan namanya ini.

Beberapa masyarakat di desa lain di kecamatan Enggano pun menyatakan hal yang serupa saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon aplikasi whatsapp. Mereka mengeluh tidak adanya dokter yang menetap, yang ada hanyalah 1 orang perawat saja yang menangani rawat inap di puskesmas setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Utara saat dikonfirmasi mengatakan, “Saya sudah perintahkan dokter Chandra Kuswinata itu untuk segera pergi dan menjalankan tugas di Enggano, jangan berlama-lama di luar pulau.”

Saat ditanyakan, apakah perintah itu dalam bentuk surat, Kadis Kesehatan Bengkulu Utara menjawab, “hanya lewat telepon saja mas.”

Chandra Kuswinata saat dikonfirmasi melalui pesan aplikasi whatsapp membenarkan bahwasanya beliau merupakan salah satu dokter yang bertugas di Enggano.

“Iya saya juga bertugas di enggano, tapi belum bisa masuk pak, Kapal belum ada dan tiket pesawatnya full terus mau masuk kesana” ucap Chandra Kuswinata.

“Saya di luar hanya partime dan praktek mandiri pak. Tidak terikat jadwalnya. Kalau pas lagi dapat jatah libur ketemu keluarga saja saya manfaatkan waktunya untuk yg di luar pulau,” dalihnya

Ketika ditanyakan, dalam setahun ini ada berapa hari berada di Enggano, Chandra Kuswinata mengatakan, “Kalau sebelum ini, selama akses masuknya lancar tiap bulan saya masuk pak. Kami biasanya gantian dengan dokter yang di puskesmas.”

Mendengar alasan Dokter Chandra Kuswinata, Bayu Setiawan mengatakan, “kita gak tau secara pasti siapa yang berkata benar, hanya saja secara fakta saat ini masyarakat Enggano tengah mengalami krisis pelayanan medis yang disebabkan oleh tidak adanya dokter yang menetap di Enggano.”

“Terlepas dengan alasan bergantian tugas, harusnya Dokter yang terikat kontrak tersebut tidak boleh bergantian, mereka kan dibayar oleh negara untuk pengabdian secara penuh, bukan bergantian tugas,” lanjut Bayu Setiawan.

“Berarti dengan alasan bergantian tugas tersebut, bisa diasumsikan separoh waktu nya oknum dokter yang bertugas di Enggano tersebut diduga lalai tugas,” ungkap Bayu Setiawan.

Kepala BKPSDM Bengkulu Utara saat dikonfirmasi mengatakan, “menyikapi persoalan ini, kami akan segera memanggil Kadinkes Bengkulu Utara untuk menanyakan perihal ini.”

Sampai berita ini ditayangkan, belum diketahui secara pasti mengenai hasil pertemuan antara BKPSDM dan Dinkes Bengkulu Utara terkait permasalahan dugaan Gaji Buta Oknum Dokter. (De~Ru)

 

 

EDITOR : REDAKSI 

Artikel ini telah dibaca 109 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

HUT Bengkulu Utara Mulai Tahun 2025 Berubah, Ini Penjelasannya

18 Juni 2025 - 07:56 WIB

DPRD BU Gelar Rapat Paripurna Nota Pengantar Raperda LKPJ 2024

17 Juni 2025 - 18:00 WIB

Pelantikan 3 JPT, Diduga Tidak Sesuai Tahapan, DPRD Bakal Panggil BKPSDM

17 Juni 2025 - 05:42 WIB

Desa Talang Rendah Laksanakan Pra Musyawarah dan Titik Nol 2025

16 Juni 2025 - 10:41 WIB

Heboh, Ketua BPD Pagar Ruyung Digerebek Warga, Diduga Mesum Dengan Janda Muda

13 Juni 2025 - 22:58 WIB

Pemdes Kertapati Gelar Bimtek Pemutakhiran SDGs Tahun 2025

12 Juni 2025 - 17:16 WIB

Trending di Advertorial