Bengkulu Utara TR.ID – Masyarakat pengguna listrik di beberapa kecamatan Kabupaten Bengkulu Utara, terutama di Kecamatan Argamakmur, merasa kecewa dengan pelayanan Unit Layanan Pelanggan (UdLP) PLN Rayon Argamakmur, Padamnya listrik yang sering terjadi baik pada pagi, siang, maupun malam hari yang tidak mengenal waktu pemadaman dan membuat masyarakat resah.
Penanggung jawab Sekber Alva Tomi Jailani,SH, meminta kepada kepala PLN rayon Argamakmur untuk meningkatkan kinerjanya, dianggap masih mines yang bertempat tinggal di desa karang anyar 2, semenjak tahun 1973 untuk kinerja PLN masih dibawah tingkat tidak memuaskan, karna sebagai pengguna atau pelanggan PLN merasa kecewa dengan seringnya mati lampu ini, karna Sekretariat Bersama Media banyak menggunakan alat – alat elektronik seperti laptop dll, yang semuanya menggunakan aliran listrik, ” ujar Alva Tomi
Himbauan kepala kepala daerah terutama Pak Bupati Argamakmur Ir. mian, agar menegur pihak PLN rayon Argamakmur karna kinerjanya amburadul
Lampu ini padam tidak tanggung- tanggung memakan waktu berjam-jam, sehingga bahan bahan di kulkas bisa membusuk akibat pencairan dikarena lampu mati terus, masyarakat baik yang ada di desa- desa maupun kota yang sudah merasa dirugikan dengan pemadaman yang sehari bisa terjadi dua sampai tiga kali, mengeluhkan kondisi listrik yang sering padam belakangan ini. Ia menyebutkan bahwa padamnya listrik di wilayah tersebut terjadi tanpa mengenal waktu.
“Sering padamnya listrik di daerah ini, membuat kami sebagai konsumen merasa kecewa dengan pelayanan listrik, apa lagi konsumen yang telat pembayaran listrik dikenai denda, dimana kepuasan kami sebagai konsumen apa lagi kota Arga Makmur ini merupakan pusat pemerintahan Daerah kabupaten dan dapat menggangu Aktivitas pekerjaan dalam pemerintahan daerah,” ungkap Alva Tomi Jailani, SH
Apabila masih juga melakukan pemadaman tidak beraturan, maka kami dari Sekber melakukan aksi turun gunung (melakukan Demo) di rayon Arga Makmur dan pemerintah daerah khususnya Bupati harus turun tangan terkait pemadaman yang tidak beraturan ini, Pungkas Tomi [***]
Editor : Redaksi